Sejarah peradaban Islam merupakan salah satu bidang kajian studi Islam yang banyak menarik perhatian para peneliti, baik dari kalangan muslim maupun non-muslim. Sejarah adalah gambaran masa lalu tenting manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial, yang disusun secara ilmiah dan lengkap, meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian dan kepahaman te…
0497/03
buku yang memuat kisah teladan dari 23 tokoh bangsa. Tokoh-tokoh yang dengan sadar memilih kesederhanaan sebagai nilai yang dipegang teguh. Nilai ini membuat mereka merasa cukup meski dipandang kurang, dianggap rugi karena tidak memanfaatkan kekuasaan, dan dianggap sok-sokan. Tapi itulah diri mereka yang otentik. Tidak terpengaruh meski terhimpit. Buku ini ditulis berangkat dari kegelisahan pen…
Bagaimana rasanya bepergian ke luar kota sendirian, bahkan ke luar negeri, tanpa melihat? Ah, paling-paling kesasar. Naik pesawatnya gimana ya? Bagaimana merakit komputer tanpa melihat? Ya kesetrum dong… Bagaimana menikmati film Star Wars dan Kungfu Panda tanpa melihat? Emang tanpa gambar bisa dinikmati? Becanda kali Bagaimana membuat komposisi musik game tanpa melihat? Ngarang kali. Terus ng…
K.H. Ahmad Musthofa Bisri alias Gus Mus adalah ulama yang bertahan pada keistikamahannya mempertahankan Islam Rahmatan Lil Alamin yang telah bersenyawa dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Khas kiai Nahdlatul Ulama. Bagi Gus Mus, kemasan itu nomor sekian dalam beragama. Yang penting itu esensinya, pengamalannya. M. Zidni Nafi merangkum momen-momen ke-NU-an Gus Mus ini dalam petikan…
Sudah banyak orang menulis tentang Gus Dur dalam sejurnlah spektrum tema Namun. belum ada yang menults dimensi sufisme Bapak Pluralisme itu, kecuali buku ini. Jadi buku ini kian melengkapi kepustakaan seputar Gus Dur, seorang tokoh yang dikenal memiliki sepak terjang yang demikian luas Jika buku-buku lain memotret pemikiran, track record, kebijakan, tindakan. kenyelenehan, bahkan anekdot Gus Du…
Keteladanan dalam mengelola perbedaan dengan penuh kesantunan menjadi salah satu jejak Mbah Moen yang tak akan pernah terlupakan. Karena kearifannya dalam menyikapi perbedaan pendapat, ia seringkali menjadi tempat berlabuh banyak kalangan. Mbah Moen mampu merekatkan semboyan Bhineka Tungkal Ika di tengah koyaknya menghargai perbedaan. Karenanya, tidak salah kalau Mbah Moen disebut sebagai Kiai …
"Lelah duduk, baca berbaring. Bosan telentang, ganti telungkup. Tapi detik demi detik perjalanan Mbah Hasyim terlalu sulit untuk dilewatkan. Datang rasa haru seakan-akan hadir di majles hadits Syaikh Mahfuzh at-Tarmusi di Masjidilharam bersama mbah Hasyim. Datang amarah memuncak ketika membaca pesantren Mbah Hasyim dibakar rata dengan tanah. Oh sungguh kehidupan Mbah Hasyim penuh liku dan warna…