Buku
Fiqih Empat Madzhab (Bagian Ibadat : Thaharah)
Munculnya perbedaan pendapat di kalangan ummat Islam bukanlah suatu fenomena baru, tetapi semenjak masa Islam yang paling dini perbedaan pendapat ini sudah terjadi; dan itu diteladani oleh Rasulullah sendiri dalam beberapa kasus bersama sahabatnya. Tentu bukan dalam hal yang bersifat ibadah, karena dalam hal yang satu ini tidak ada yang dapat melebihi otoritas Allah dan Rasul-Nya. Tetapi di kalangan shahabat terjadinya perbedaan itu sangat mungkin dalam hal apapun, balk yang bersifat ibadah --lebih-lebih mu'amalah-- ataupun lainnya. Terlihatlah di sini bahwa Rasulullah memang memberikan ruang Iingkup yang lugas bagi perbedaan pendapat dengan memberikan perintah-perintah yang bersifat umum atau dengan mengabsahkan dua tindakan yang berbcda dalam suatu situasi yang sama. Yang demikian itu karena mereka mempunyai ciri dan cara pandang yang berbrda dalam memahami Islam sebagai kebenaran yang satu. Maka Islam sebenarnya adalah satu dalam keragaman dan tunggal dalam perbedaan. Fiqh Empat Madzhab yang ada di tangan pembaca merupakan suatu bukti konkrit yang lahir dari semangat perbedaan dalam satu kesatuan (Islam). Maka upaya memahami "kebenaran yang satu" lewat perbedaan pendapat merupakan tawaran Islam yang sangat tinggi nilainya hingga yang demikian itu disebut sebagai rahmat. Dan buku ini bukanlah sekedar ringkasan dari persamaan-persamaan, tetapi lebih dari itu merupakan uraian tentang perbedaan pendapat di kalangan madzhab yang empat mulai dan hal-hal yang dianggap kecil dan tidak prinsip hingga masalah-masalah besar yang dipandang berkaitan dengan syari'at (hukum) Islam. Empat madzhab inilah yang paling terkenal, yakni Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali; dan hasil ijtihad mereka itu telah dikodifikasikan secara rapi dan teratur yang kemudian dikenal dengan sebutan al-madzahib al-arba'ah. Selanjutnya, buku ini menuntut kesiapan pembaca untuk bersikap terbuka dan arifdalam memandang sena memahami arti perbedaan, hingga sampai pada suatu titik kesimpulan bahwa berbeda itu tidaklah identik dengan bertentangan --selama perbcdaan itu bcrgerak menuju kebenaran-- dan Islam adalah satu dalam keragaman.
Tidak tersedia versi lain