“Tiada perkawinan dalam keluarga kami dengan hamba sahaya. Sekaya apa pun, sementereng apa pun, sehebat apa pun, putramu tidak layak bagi putriku. Cuih!” Sappe sengaja meludah karena ia tahu bahwa ludah adalah penghinaan kasar, apalagi dalam acara pinang-meminang. “Aku menolak lamaran kalian demi masa depan putriku. Maka dengarkan baik-baik sumpahku ini, Makkarawa. Apabila ada anak peremp…