Buku
Ekonomi Pembangunan Islam : Sebuah Prinsip, Konsep dan Asas Falsafahnya
selama inI teori ekonomi pembangunan yang berkembang dan diyakini di belahan dunia hanya fokus pada unsur-unsur materi saja, dimana indikator pembangunan sebatas bagaimana kebutuhan manusia terpenuhi dengan pembatasan dua anak cukup (keluarga), meningkatnya pendapatan perkapita (total personal income) maupun dengan GNP (Gross National Product) sebagai rasio pembanding. Agama menjadi satu keterasingan (alineasi) dari kehidupan manusia, bahkan penghalang pembangunan (cultural block hypothesis). Tujuh prinsip Mark Skousen dalam mewujudkan kesejahteraan tidak ada satu pun unsur spiritual sebagai pengubah dalam kesenjangan ekonomi. Justru, doktrin liberal Karl Marx bahwa hukum kemajuan harus memusnahkan masyarakat tradisi (yang mengedepankan akhlak, moral dan etika) dengan membungkam ajaran-ajaran samawi, dan Barat sebagai qiblat peradaban. Meminjam istilah Wan Daud, inilah sistem ekonomi hewani (siyasah haywaniyyah) yang nafsu sebagai nahkoda untuk mengeksploitasi alam dan manusia, sehingga surah al-Rum ayat 41 menjadi bukti rapuhnya teori tersebut dan kesejahteraan yang digambarkan surah Quraish ayat 1-4 hanya teori belaka. Buku ini mencoba mengkritisi kelemahan teori konvensional dengan pendekatan Islam. Dengan harapan pembaca mampu memilah teori yang suitable yaitu memanusiakan manusia, bukan manusia sebagai budak pembangunan. Dengan menyodorkan beberapa pendekatan etika berekonomi (ethical economy) yang menyeimbangkan antara nilai ketuhanan (Ilahiyyah) dan nilai kemanusiaan (insaniyyah) dengan konsep keadilan, khilafah, tazkiyah maslahah barakah yang berorientasi mardhotillah; sebagai asas dalam menyelesaikan problematika ekonom baik itu kemiskinan maupun kesenjangan.
Tidak tersedia versi lain