Buku
Metode Kritik Hadis
Buku yang ditulis oleh M. Abdurrahman dan Elan Sumarna adalah buku yang sangat bagus. Buku ini hadir sebagai solusi untuk memahami metode kritik hadis yang benar. Dalam buku ini mereka memfokuskan pada ilmu jarh (celaan) dan tadil (pujian). Suatu ilmu yang menjadi inti mengkritik sanad hadis, sehingga martabat hadis berbeda satu dengan yang lainya. Semua ilmu yang berkaitan dengan sanad hadis terdapat pada ilmu jarh wa tadil serta periwayatanya. Dalam buku ini juga terdapat pemetaan terhadap jarh wa tadil sehingga memudahkan untuk siapapun yang mempelajarinya.
Pada bab 1 dan 2 buku ini membahas tentang syarat syarat sanad hadis yang diterima. Sanad hadis dapat diterima harus memenuhi lima kategori. Pertama, istishal al sanad setiap perawi hadis harus saling bertemu serta bertatap muka yang berada dalam satu masa atau sering disebut bersambungnya sanad hadis. Kedua, adalat al rawi perilaku yang membawa perawi untuk bertaqwa kepada Allah, menjaga muruah (tingkah laku) dan keistiqomahan dalam beribadah. Ketiga, dhabith al rawi kemampuan menjaga hafalan hadis. Hal ini dapat dilihat dari cara meriwayatkan hadis sesuai dengan apa yang petama dia dengar atau tidak, dan rawi harus hafidz dengan hadisnya. Keempat, tidak syadz rowinya bisa dipercaya . Kelima tidak illat tidak adanya kecacatan.
Pada bab 3 membahas tentang perkembangan ilmu jarh wa tadil. Ilmu jarh wa tadil muncul ketika banyak orang yang membuat hadis palsu di masa setelah Nabi dengan berbagai faktor yang melatar belakanginya. sehingga dapat dikatakan hukum menjarh seorang perawi diperbolehkan selama untuk kepentingan dalam periwayatan. Tujuananya untuk menemukan yang benar atau salah dan menerangkan yang hak meningalkan yang batil.
Pada bab 4 membahas tentang pokok-pokok ilmu jarh wa tadil. Pokok yang harus diperhatikan ada empat. Pertama, kaidah ilmu jarh wa tadil yang terdiri dari al naqd al kharij dan al naqd al dakhili. Kedua, keterpaduan dan perbedaan antara konsep dhabith dan ‘adalah. Ketiga, tsiqat dalam rumusan akumulatif jarh wa tadil dilihat dari segi martabat sanad hadis dan periwayatanya. Keempat, jarh wa tadil yang ditunjukan untuk ulama, ahli bid’ah, orang yang bertaubat dari kefasikan, oleh perawi yang adil tetapi mubham (tidak disebutkan namanya), dan orang yang majhul.
Pada bab 5 membahas tentang implikasi ilmu jarh wa tadil dalam menentukan drajat hadis. Drajat hadis ditinjau dari kuantitas rawi, kualitas rawi dan usaha rawi dalam membukukan hadis. Adanya thabaqat al ruwat dan martabat kitab hadis juga membantu dalam mengukur drajat hadis.
Kelebihan buku Metode Kritik Hadis yaitu cover (sampul) buku sangat menarik, dan memberikan pemahaman untuk mengkritik hadis. Sedangkan kekurangan buku ini penjabaran terlalu rumit sehingga harus membaca berulang-ulang untuk memahaminya, kata sulit yang sering disebut tidak dijelaskan terlebih dahulu.
Buku ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa di jurusan Tafsir Hadis. Selain itu buku ini juga dapat dibaca oleh semua kalangan yang ingin menambah pengetahuan tentang hadis . Buku ini juga berperan dalam membantu memelihara hadis. Semakin banyak orang menusai ilmu ini maka hadis akan selalu dijaga keasliannya. Oleh karena itu marilah kita membaca buku ini untuk menjaga keaslian hadis.
Tidak tersedia versi lain